Hal itu disampaikan Ketua Umum Gerakan Pemuda Marhaenis Izedrik Emir Moeis yang akan menggelar festival film marhaenisme.
"Jadi sebetulnya kan saya ingin program utama saya sebagai ketua umum (Gerakan Pemuda Marhaenis) itu memperkenalkan marhaenisme yang sudah 40 tahun hilang. Untuk memperkenalkannya yang paling penting ya ke generasi muda," ucap Emir Moeis saat ditemui
RMOL di kawasan Jakarta Pusat, Minggu, 14 September 2025.
Lanjut dia, festival film marhaenisme ini sengaja ditampilkan ke sosial media agar generasi muda lebih mudah memahami.
"Nah generasi muda nggak bisa cuma dilemparin buku belajar. Ya kita mulai ini sebagai media, media informasi kita, media hubungan kita dengan festival film," sambungnya.
Politikus senior PDIP ini menambahkan kegiatan tersebut juga untuk mengembangkan kreatifitas anak-anak muda untuk bisa mulai berkreasi sesuai dengan minat dan bakatnya.
"Mungkin bentuknya sederhana, biayanya juga nggak mahal, tapi memancing. Sehingga saya harapkan makin lama bisa makin besar dan peminatan, perhatian generasi muda pada marhaenisme itu bisa lebih terbuka, lebih bertambah," jelasnya.
Ia menambahkan antusiasme anak-anak muda masa kini cukup besar dengan kegiatan festival film marhaenisme ini.
"Kalau saya lihat dari hasil pembacaan di MetSource, itu tinggi sekali. Saya juga nggak terjun langsung, tapi beberapa rekan-rekan bilang anak-anak muda itu paling senang," ungkap dia.
"Ya dulu kita bikin festival pakaian nasional, kemudian pernah bikin macam-macam lah. Dan ini mau kita kembangkan bukan hanya di Jakarta, tapi di seluruh Indonesia. Dalam bentuk yang sederhana aja, seperti ini misalnya," demikian Emir Moeis.
BERITA TERKAIT: