Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie merespons dinamika yang terjadi pada partai berlambang beringin tersebut.
“Saya pikir Mbak Tutut pemimpin visioner dan ice breaker pemecah kebuntuan di Golkar. Jiwa Soehartoisme melekat di dirinya menjadikan dia punya modal besar memimpin Golkar,” kata Jerry kepada
RMOL di Jakarta, Senin, 18 Agustus 2025.
Menurut dia, Golkar yang dibesarkan oleh Presiden ke-2 RI Soeharto perlu figur yang tepat sebagai nakhodanya. Mbak Tutut kemudian dianggap memiliki visa yang sama dengan ayahnya.
“Ingat Soeharto mengendalikan Golkar sejak era 70-an sampai 1998, jadi Mbak Tutut paham soal landasan dan cita-cita partai ini,” tuturnya.
Sementara kepemimpinan Bahlil Lahadalia saat ini bisa membawa dampak penurunan bagi elektoral Golkar.
Lanjut Jerry, Bahlil dikenal sebagai orang Jokowi dan banyak membuat gaduh ketika berada di kabinet Prabowo Subianto.
“Bahlil pemimpin karbitan yang banyak bicara tanpa berpikir. Nah justru, faktor ketenangan dalam mengambil keputusan dan sikap yang kuat dimiliki Mbak Tutut,” ungkapnya.
Ia pun meyakini bahwa para sesepuh Golkar akan mendukung majunya Mbak Tutut sebagai Ketua Golkar,
“Saya kira Akbar Tanjung, Agung Laksono, Theo Sambuaga mantan anak buah Soeharto di Golkar akan mendukung bahkan Jusuf Kalla saya pikir juga akan mendukung Mbak Tutut. Saya lihat Golkar butuh pemimpin yang punya strong leadership yang kuat dalam mengendalikan partai,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: