Kehadiran Prabowo disambut antusias para peserta dan tamu undangan yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari peneliti, akademisi, mahasiswa, hingga pimpinan lembaga negara.
Presiden tiba sekitar pukul 09.30 WIB didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Turut hadir pula para menteri dari Kabinet Merah Putih seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Wakil Mendikti Bidang Sains dan Teknologi Stella Christie, serta Menkomdig Meutia Hafiz.
Setelah sesi pembukaan dan laporan kegiatan oleh Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Brian Yuliarto, Prabowo naik ke podium untuk memberikan sambutan.
Namun, berbeda dari biasanya, arahan Presiden kepada para ilmuwan dan akademisi dilakukan secara tertutup, tanpa liputan media.
Saat ditanya oleh wartawan dalam konferensi pers usai acara, Prabowo menjelaskan alasannya memilih format tertutup.
“Biar lebih bebas gitu ya,” ujar Presiden singkat.
Ia menegaskan bahwa forum ini murni untuk membahas sains dan teknologi, bukan untuk konsumsi politik atau opini publik yang rawan dipelintir.
“Jangan dipelintir, jangan dipolitisasi. Inikan kita bicara ilmu. Kita bicara ilmu sains teknologi,” tegas Prabowo kepada awak media.
Sebelumnya, dalam sesi sambutan, Prabowo sempat bercanda ketika membaca catatan dalam teks pidatonya yang meminta wartawan meninggalkan ruangan usai ia menyapa para menteri yang hadir.
“Tamu undangan serta rekan-rekan pers media yang turut hadir. Di sini ada catatan wartawan akan meninggalkan ruangan setelah bapak menyapa daftar hadir menteri dan setingkat menteri yang hadir,” katanya sambil tertawa.
Presiden kemudian mempersilakan awak media keluar ruangan dengan nada ramah.
"Baik, jadi sudah dibaca daftar hadir semuanya. Para wartawan dipersilakan minum kopi, udah disiapkan kopi,” ujar Prabowo.
KSTI 2025 merupakan forum strategis yang mempertemukan lebih dari 3.000 peserta dari berbagai sektor. Forum ini dihadiri lebih dari 1.000 ilmuwan, 300 rektor perguruan tinggi, serta ribuan mahasiswa dari berbagai jenjang.
Selain menjadi ruang dialog antara pemerintah dan akademisi, konvensi juga menampilkan pameran inovasi dari delapan sektor prioritas nasional, meliputi energi, pertahanan, digitalisasi (termasuk kecerdasan buatan dan semikonduktor), hilirisasi industri, kesehatan, ketahanan pangan, kemaritiman, serta material dan manufaktur maju.
Mendikti Brian Yuliarto menyebut bahwa forum ini digelar atas inisiatif langsung dari Presiden Prabowo.
"Kita sama-sama mengetahui bahwa Bapak Presiden kita, Presiden Prabowo, senantiasa menginspirasi, menginisiasi, mengumpulkan peneliti-peneliti Indonesia di manapun berada,” ujar Brian.
BERITA TERKAIT: