Apresiasi itu disampaikan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat melepas tim gabungan satuan tugas pemadam kebakaran hutan dan lahan yang dipusatkan di lapangan Pertamina Hulu Rokan, Kota Pekanbaru, Riau.
“Kami berterima kasih atas inisiasi teman-teman perusahaan dari PTPN. Ini adalah bentuk tanggung jawab bersama,” ujar Hanif dalam keterangan tertulis, Jumat 25 Juli 2025.
Hanif juga menegaskan bahwa penanggulangan karhutla tidak dapat berjalan efektif jika hanya dilakukan secara sektoral. Menurutnya, kolaborasi adalah kunci agar upaya mitigasi dan respons cepat bisa terlaksana secara optimal.
“Kolaborasi adalah sinyal kuat bahwa penanggulangan karhutla tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Dunia usaha harus hadir dan menjadi bagian dari solusi,” tegasnya.
Dalam kunjungannya ke Riau, Menteri Hanif turut mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah strategis dalam menghadapi lonjakan titik api, termasuk melalui operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang bekerja sama dengan BMKG. Selain itu, penguatan penegakan hukum juga terus dilakukan.
Kondisi cuaca ekstrem yang tengah melanda sejumlah wilayah Sumatera dan Kalimantan tersebut turut memperbesar risiko karhutla tahun ini.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menyampaikan bahwa perusahaannya sejak awal berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian karhutla, terutama di kawasan-kawasan yang memiliki historis Karhutla.
Ia menjelaskan bahwa tim yang dikirim terdiri dari personel terlatih dari unit kebun Tanjung Medan dan Tanah Putih, yang dilengkapi dengan peralatan pemadam seperti pompa tracker, ram kawat, dan mobil damkar.
“Langkah kami mengerahkan tim dan peralatan pemadam sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mendukung upaya nasional dalam menghadapi karhutla. Keselamatan lingkungan dan masyarakat adalah prioritas utama,” demikian Jatmiko.
BERITA TERKAIT: