Pandangan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan saat Presiden Prabowo Subianto menggulirkan Sekolah Rakyat untuk mengakselerasi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia sekaligus mengentaskan dan memutus mata rantai kemiskinan.
Sebab, Sekolah Rakyat sangat strategis untuk memperkuat ketahanan nasional Indonesia di tengah ketidakpastian global.
"Sekolah Rakyat bukan sekadar program pendidikan biasa, tetapi merupakan benteng pertahanan ideologi Pancasila yang harus kita jaga bersama," kata Budi Gunawan dalam keterangan resmi pada Senin, 14 Juli 2025.
"Melalui pendidikan karakter yang terintegrasi dengan nilai-nilai kebangsaan, kita membangun generasi yang tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa," sambungnya.
Tak hanya itu, Budi yakin Sekolah Rakyat akan menjadi wadah pembentukan karakter generasi muda yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, termasuk ancaman radikalisme, ekstremisme, dan perpecahan sosial.
"Di era digital ini, anak-anak kita terpapar berbagai informasi dari berbagai sumber. Sekolah Rakyat hadir untuk memfilter dan memberikan pemahaman yang benar tentang jati diri bangsa Indonesia," kata Budi.
Secara teknis, Sekolah Rakyat akan mengintegrasikan kurikulum bela negara dengan mata pelajaran regular dan para siswa akan dibekali dengan pemahaman mendalam tentang sejarah perjuangan bangsa, nilai-nilai Pancasila, dan semangat nasionalisme yang adaptif dengan perkembangan zaman.
Dengan teknis tersebut, kata Budi, targetnya setiap daerah di Indonesia memiliki minimal satu Sekolah Rakyat yang menjadi percontohan penguatan ketahanan ideologi.
"Ketahanan ideologi bangsa tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan
top-down, tetapi harus dimulai dari akar rumput. Dukungan atas Sekolah Rakyat adalah jawaban konkret untuk kebutuhan tersebut," pungkas Menko Polkam.
BERITA TERKAIT: