Video musik karya Presiden ke-6 RI ini menyoroti situasi dunia yang penuh ketegangan dan krisis.
"Dunia kita sedang tidak baik-baik saja. Ketegangan geopolitik, perang antarnegara, dan tragedi kemanusiaan terjadi di mana-mana, dari Asia, Timur Tengah, Eropa, hingga Afrika," ujar Direktur Eksekutif TYI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Seakan bertumpuk, AHY berujar bahwa di tengah konflik dan perpecahan global, dunia juga menghadapi tantangan terbesar abad ke-21, yaitu krisis iklim dan pemanasan global.
Menurutnya, bencana alam, kekeringan, kelangkaan pangan, serta air bersih telah menjadi ancaman nyata bagi seluruh umat manusia, terutama kelompok rentan di garis kemiskinan.
Dalam kesempatan tersebut, AHY mengenang peluncuran TYI pada 10 Agustus 2017 yang juga digelar di Djakarta Theater. Sejak awal, TYI hadir sebagai lembaga think tank independen dan non-partisan yang mengedepankan isu
sustainability.
"Apalah arti pertumbuhan jika tidak berkelanjutan, apalah arti kemakmuran jika anak cucu kita tidak punya masa depan," tegas AHY.
Sebagai bagian dari upaya kampanye lingkungan yang lebih humanis dan mudah diterima masyarakat luas, TYI meluncurkan lagu dan video musik berjudul
Save Our World.
Lagu ini merupakan ciptaan sang ayah, SBY berisi pesan moral dan ajakan untuk bertindak menyelamatkan bumi.
"Lagu ini adalah ciptaan dari Susilo Bambang Yudhoyono yang sarat akan pesan moral dan ajakan untuk
do something. Sebuah
call untuk
action," pungkas AHY.
Video musik
Save Our World merupakan karya kolaboratif SBY dan 35 artis Indonesia lintas generasi memadukan kekuatan musik dan pesan lingkungan untuk menyuarakan kepedulian terhadap Bumi.
Penyanyi dan musisi yang turut berpartisipasi dalam karya ini, antara lain (Almh) Titiek Puspa, Ernie Djohan, Titiek Sandhora, Vina Panduwinata, Yuni Shara, Sandhy Sondoro, Ita Purnamasari, Joy Tobing, Edo Kondologit, Saykoji, Tantri Syalindri (Kotak), Andy /rif, Ariyo Wahab, Novia Bachmid dan lainnya.
BERITA TERKAIT: