Suasana peresmian berlangsung khidmat dan penuh semangat kebangsaan. Berdasarkan pantauan
RMOL, konvoi kendaraan Presiden Prabowo tiba di gerbang kampus sekitar pukul 10.05 WIB.
Sepanjang jalan menuju lokasi acara, barisan pasukan jajar kehormatan dan iringan grup drumband menyambut kedatangan Kepala Negara dengan formasi penuh penghormatan.
Ratusan mahasiswa dan mahasiswi Unhan RI, yang mengenakan seragam merah dan putih lengkap, mulai memasuki tenda besar yang telah disiapkan. Mereka menempati kursi-kursi yang telah tertata rapi dan langsung menghadap mimbar utama, tempat Presiden dan para tokoh nasional akan menyampaikan sambutan.
Tak berselang lama Prabowo bersama tokoh penting turut memasuki area peresmian di antaranya Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto.
Acara dimulai dengan dikumandangkannya lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang disambut dengan sikap tegap seluruh hadirin. Setelahnya, Presiden Prabowo memimpin prosesi mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan dan tokoh bangsa yang telah gugur.
Prabowo tampak duduk di kursi utama di tengah barisan depan, berdampingan dengan Presiden SBY dan Menteri Pertahanan RI, menggambarkan simbol sinergi antargenerasi kepemimpinan nasional dalam mendukung pendidikan tinggi berbasis pertahanan.
Acara dilanjutkan dengan pemutaran video dokumenter pembangunan Kampus Bhineka Tunggal Ika. Setelah itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin maju ke mimbar untuk menyampaikan laporan resmi kepada Presiden RI mengenai proses dan capaian pembangunan kampus.
Dalam laporannya, Sjafrie menjelaskan bahwa pengembangan Kampus Unhan dilaksanakan di atas lahan seluas 18,3 hektare. Pada tahap pertama pembangunan, telah didirikan berbagai fasilitas utama seperti laboratorium, ruang kelas, asrama untuk mahasiswa putra dan putri, serta sistem pengelolaan air bersih.
“Pada tahap dua, dibangun gedung rektorat, asrama mahasiswa, perpustakaan, workshop modern, kolam retensi dan perumahan dosen,” jelas Sjafrie.
Lebih jauh, ia menekankan urgensi strategis pengembangan institusi pendidikan seperti Unhan dalam konteks pembangunan nasional.
“Pengembangan kampus ini sejalan dengan kepentingan nasional untuk meningkatkan kualitas national building dan pengembangan sumber daya Indonesia,” tegasnya.
Kampus Bhineka Tunggal Ika Unhan ini dirancang sebagai institusi unggulan dalam pendidikan pertahanan dan kebangsaan. Mahasiswa program sarjana (S1) yang diterima akan menjalani pendidikan secara penuh di dalam kampus, tinggal di asrama, dan memperoleh beasiswa dari negara.
Seleksi masuk ke kampus ini pun sangat ketat. Calon mahasiswa harus memenuhi sejumlah persyaratan khusus, termasuk memiliki IQ minimal 120 serta lolos seleksi yang menguji keteguhan mental ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
BERITA TERKAIT: