Dalam Indonesia – France Business Forum 2025, Pemerintah Indonesia secara khusus mendorong kemitraan dapat mempercepat penyelesaian perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA).
Dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Prancis sebagai salah satu mitra utama Indonesia di Uni Eropa memiliki peran penting mendukung kesepakatan dagang strategis tersebut.
Hal tersebut disampaikan Airlangga dalam forum sekaligus pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi, Keuangan, Industri Prancis, Eric Lombard.
“Kita memiliki pengetahuan dan filosofi yang serupa tentang perjanjian multilateral, tentang respons terhadap geopolitik dan geoekonomi. Kita ingin berjalan lebih lanjut mengembangkan perdagangan serta mengembangkan investasi di kedua belah pihak,” ujar Airlangga dikutip Kamis, 29 Mei 2025.
Airlangga juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Prancis terhadap proses aksesi Indonesia menjadi anggota OECD yang terus dikawal sejak tahap awal.
Di saat bersamaan, ia berharap Pemerintah Prancis juga aktif mendorong penyelesaian IEU CEPA agar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Menurutnya, perjanjian IEU CEPA berperan penting sebagai katalis integrasi ekonomi yang lebih dalam serta membuka akses pasar yang lebih luas antara Indonesia dan Uni Eropa.
Dalam forum yang dihadiri lebih dari 200 pemimpin bisnis, CEO, dan pembuat kebijakan dari kedua negara itu dibahas pula penguatan kerja sama di sektor strategis, termasuk energi, transportasi, pertanian, logistik, keuangan, hingga pendidikan tinggi.
Menko Airlangga menekankan, kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Prancis juga menjadi fondasi penting dalam membangun kemitraan jangka panjang.
Prancis, yang selama ini menjadi salah satu tujuan utama studi mahasiswa Indonesia, diharapkan terus memperkuat pertukaran inovasi melalui program pendidikan dan pelatihan.
“Sekarang kita berada di revolusi industri dan tentu saja digitalisasi, serta energi terbarukan. Kami berterima kasih bahwa Prancis bersedia untuk mendukung transisi energi melalui JETP," lanjut Airlangga.
Forum ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Prancis serta kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke kawasan Asia Tenggara.
Serangkaian sesi pleno dan business matching menghasilkan 27 perjanjian dan komitmen kerja sama senilai 11 miliar Dolar AS di berbagai sektor.
Kesepakatan itu juga diperkuat dengan penandatanganan Joint Statement Indonesia–Prancis dalam bidang keamanan pangan dan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Ketua Umum KADIN Indonesia Anindya Bakrie, CEO MEDEF International Philippe Gautier, dan Ketua Satgas MBG KADIN Indonesia Handojo Muljadi.
BERITA TERKAIT: