Hal ini disampaikan Jurubicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Adita Irawati, saat melakukan kunjungan ke Lapas Kelas I Sukamiskin, Kota Bandung, Kamis 15 Mei 2025.
“Program MBG ini sudah menjangkau lebih dari tiga juta penerima manfaat. Dan hari ini, dapur yang kami tinjau langsung berada di Lapas Sukamiskin, yang melayani kebutuhan gizi untuk lebih dari 3.450 penerima manfaat di 12 sekolah, posyandu, serta untuk ibu hamil dan menyusui,” jelas Adita, dikutip
RMOLJabar, Kamis 15 April 2025.
Menurutnya, MBG merupakan program hasil kolaborasi antara Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai lembaga utama dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait.
Khusus di Lapas Sukamiskin, program ini dijalankan melalui kerja sama yang unik. Yakni melibatkan warga binaan sebagai tenaga dapur.
“Tadi kami lihat ada lebih dari 47 warga binaan yang aktif memasak, mencuci, dan mempersiapkan bahan makanan. Ini tidak hanya memberi kontribusi pada program MBG, tetapi juga menjadi bekal keterampilan untuk kehidupan mereka setelah masa tahanan selesai,” tambahnya.
Adita menegaskan, dari hulu ke hilir, pengelolaan makanan sudah mengikuti standar ketat. Mulai dari pembelian bahan mentah di pasar, proses memasak, hingga distribusi ke penerima manfaat, semuanya telah memiliki standar operasional prosedur (SOP) dan pengawasan mutu (quality control).
Meski secara umum berjalan lancar, pemerintah terus melakukan evaluasi untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Salah satu fokus pembenahan adalah pengawasan dan pemilihan mitra kerja, termasuk di antaranya lembaga pemasyarakatan seperti Sukamiskin.
“Kita harapkan dengan perbaikan yang berkelanjutan dan pengawasan ketat, kejadian-kejadian yang tidak diharapkan bisa kita hindari. Ini bagian dari upaya bersama untuk mewujudkan cita-cita MBG dalam menyongsong Indonesia Emas,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: