Acara yang turut dihadiri Kabinet Merah Putih ini merupakan bagian dari upaya untuk mempererat sinergi serta dalam rangka penguatan ekosistem Investasi Nasional.
"Danantara hadir dalam waktu yang sangat tepat," ujar Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, saat memberikan laporannya di hadapan Presiden Prabowo.
"Kenapa? Karena kalau kita lihat pada akhir-akhir ini tensi dari geopolitik, geoekonomi dunia yang sudah semakin meningkat tajam, menyadarkan banyak bangsa di dunia ini bahwa kita harus bersandar pada kekuatan kita sendiri," imbuhnya.
Rosan menegaskan, Indonesia tidak bisa bersandar pada kekuatan eksternal ekonomi bangsa lain. Oleh sebab itu Danantara langsung tancap gas melakukan percepatan sejak diresmikan Presiden Prabowo pada 24 Februari 2025 lalu.
"Alhamdulillah sejak 1 Maret 2025 seluruh BUMN yang berjumlah 844 ini sudah resmi menjadi bagian dari milik Danantara Indonesia," pungkasnya.
Saat peluncuran, Presiden Prabowo menegaskan bahwa BPI Danantara akan memainkan peran strategis dalam mengoptimalkan investasi BUMN serta memperkuat ekonomi nasional.
Danantara diharapkan menjadi
sovereign wealth fund yang mampu mengelola aset lebih dari 900 miliar Dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar Dolar AS.
BERITA TERKAIT: