Rapat paripurna dipimpin Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Adies Kadir, Saan Mustofa, dan Cucun Ahmad Syamsurijal.
Dalam rapat paripurna ini, DPR menyinggung soal gejolak global tidak menentu yang dipicu kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Perang dagang (trade war) yang dipicu kebijakan tarif resiprokal ke banyak negara oleh Amerika Serikat beberapa waktu lalu berpeluang menciptakan berbagai dampak dan risiko.
"Mulai dari goncangan rantai pasok global, nilai tukar terhadap dolar Amerika, hingga risiko perlambatan perekonomian global,” kata Dasco membacakan pidato Ketua DPR RI Puan Maharani.
Dasco mengatakan perang dagang antara Amerika Serikat dan China tidak bisa dikendalikan secara langsung oleh Indonesia. Namun Indonesia harus mampu menguatkan ekonomi dalam negeri.
“Kita tidak bisa mengendalikan arah angin, tetapi kita bisa mengatur layar. Kita tidak bisa mengubah kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat, tetapi kita bisa menguatkan fondasi ekonomi kita sendiri,” kata Dasco.
Menurutnya, untuk menguatkan fondasi tersebut perlu berbagai kebijakan untuk memperkuat fundamental perekonomian. Sebab dinamika perang dagang ini tidak akan selesai dalam waktu singkat.
“DPR RI akan mendukung langkah pemerintah dalam memitigasi berbagai dampak dan risiko yang akan dihadapi serta mendukung kebijakan perekonomian yang dapat menjaga kepentingan rakyat dan negara,” kata Dasco.
Dasco melanjutkan, pada masa persidangan ini, DPR akan melakukan pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2026.
“Pemerintah dalam menyusun pokok-pokok kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro agar memberikan penguatan pada fundamental ekonomi nasional dalam mengantisipasi dinamika global yang tidak menentu,” tutup Dasco.
BERITA TERKAIT: