Menurut laporan Sekretariat Presiden RI, Prabowo dan delegasi terbatas tiba di Pangkalan TNI AU Sugiri Sukani, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 7 April 2025, sekitar pukul 10.30 WIB.
Selanjutnya Prabowo menuju lokasi panen raya bersama di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, dengan menggunakan mobil.
Berdasarkan siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden RI, Prabowo berkesempatan menjajal teknologi combine harvester di lokasi panen raya.
Kemudian Prabowo menghampiri para petani yang duduk di tenda dan berdiskusi dengan mereka. Ia dampingi Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Wamentan Sudaryono, Menteri PU Dody Hanggodo, Seskab Letkol Teddy, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto hingga Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Sementara di layar besar tampak tayangan pertemuan virtual dengan Gubernur dan petani lain yang juga melangsungkan panen raya hari ini.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan peran vital petani dalam keberlangsungan negara. Ia mengkritik sebagian kalangan elite yang dinilai belum cukup memahami peran strategis sektor pertanian.
“Petani adalah tulang punggung bangsa. Mungkin banyak elite di Jakarta yang belum sadar betapa pentingnya peran petani. Tanpa pangan, tidak ada negara. Saya katakan berkali-kali: tanpa pangan, tidak ada NKRI,” tegasnya.
Presiden juga mengapresiasi laporan dari Gubernur Jawa Timur dan Bupati Ngawi yang menunjukkan peningkatan hasil panen meskipun penggunaan pupuk berkurang, yang menurutnya merupakan tanda efisiensi dan inovasi yang patut dikembangkan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap solusi pertanian lokal, Prabowo menyampaikan bantuan untuk mengatasi hama tikus yang menyerang sawah-sawah petani. Ia menyetujui pengadaan seribu ekor burung hantu sebagai predator alami untuk mengendalikan populasi tikus.
“Misalnya, untuk mengatasi hama tikus, harga burung hantu sekarang Rp150.000. Baik, saya bantu 1.000 ekor. Total Rp150 juta hari ini juga! Tolong, Gapoktan, siapkan penerimaannya. Kita upayakan solusi lokal,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: