Hal itu disampaikan pemerhati kebangsaan, Prof. Daniel M. Rosyid guna menopang pemerintahan Prabowo Subianto memimpin bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
“Umat Islam sebagai stakeholders terbesar bangsa ini tidak bisa bersikap hanya menjadi penonton
history in the making ini, membiarkan mentalitas korban terus menguasai pikiran dan hatinya. Umat Islam harus mengambil tugas sejarah yang kini memanggilnya dan membersamai Presiden Prabowo,” ucap Prof Daniel dalam keterangannya, Selasa malam, 25 Maret 2025.
Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) yang konsisten memperjuangkan kembali ke UUD 1945 naskah asli itu berharap umat Islam sekarang mampu memperjuangkan kemerdekaan bangsa yang hakiki.
“Tanah Air ini hanya milik orang-orang merdeka. Harganya naik terus tidak boleh mati, dibayar dengan jiwa, darah, keringat dan air mata,” jelasnya.
Ia pun mengulas perjuangan para ulama pra kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan dalam melawan penjajah.
“Suatu ketika para ulama cendekia pendiri Republik ini berhasil merumuskan rancangan dasar negara dalam UUD 1945 sebagai pernyataan perang melawan penjajahan sekaligus strategi memenangkan perang itu,” ungkapnya.
Kini, setelah UUD 1945 diamandemen, penjajahan semakin masif di setiap lini kehidupan berbangsa. Hal ini menunjukkan keberhasilan nekolim dalam memporak-porandakan fondasi bangsa Indonesia.
“Upaya-upaya menjajah kembali negeri ini tidak pernah berhenti hingga hari ini. Kekuatan-kekuatan nekolim bersama anasir-anasir neolib dan neo komunis yang khianat dan rakus kini berusaha dengan berbagai cara untuk mendelegitimasi atau bahkan menjatuhkan Prabowo. Umat Islam harus berjuang bersama Prabowo dan mempertahankan NKRI,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: