Direktur Paramadina Center for Religion and Philosophy (PCRP), Budhy Munawar Rachman mengatakan, pemikiran tersebut bisa membuka ruang lebih luas lagi dalam dialog antaragama.
"Juga integrasi nilai-nilai spiritual dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, sosial, dan lingkungan," kata Budhy dalam keterangannya, Senin, 17 Februari 2025.
Budhy menegaskan, pendekatan ini sejalan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) yang diusung oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
“SDGs adalah upaya kolektif global untuk menciptakan dunia yang lebih adil, sejahtera, dan demokratis," jelasnya.
Dengan memahami agama sebagai bagian dari budaya, kata dia, komunitas keagamaan bisa lebih efektif digerakkan dalam mendukung program-program pembangunan berkelanjutan.
"Dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan inklusif, agama tidak lagi menjadi sumber eksklusivitas yang membatasi, tetapi justru menjadi jembatan bagi solidaritas sosial yang lebih kuat," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: