“Ya, seperti itu, jadi hak Presiden kapanpun dia mau mereshuffle kalau dianggap tidak bisa bekerja itu wewenang dia,” kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Adies Kadir kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 20 Februari 2025.
Kendati begitu, Adies mengatakan bahwa reshuffle Kabinet Merah Putih sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo.
“Karena beliau yang tahu kinerja menteri menteri tersebut bisa bekerja atau tidak cocok atau tidak,” jelas Wakil Ketua DPR ini.
Oleh karena itu, pentolan MKGR ini menilai wajar jika Presiden Prabowo menghendaki reshuffle kabinet.
“Jadi kalau menterinya dianggap agak ragu-ragu atau masih lama kita serahkan kepada presiden,” tandasnya.
Sebelumnya, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Brian Yuliarto resmi dilantik sebagai Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu, 19 Februari 2025.
Brian menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang baru-baru ini terkena skandal kekerasan terhadap para stafnya di Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek).
Reshuffle kabinet ini merupakan pertama kalinya dilakukan Prabowo sejak resmi menjabat Presiden RI pada 20 Oktober 2024 lalu.
Satryo juga menjadi menteri pertama di Kabinet Merah Putih yang terkena reshuffle Prabowo setelah melewati 100 hari pertama masa pemerintahan.
BERITA TERKAIT: