Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mochammad Afifuddin, dalam jumpa pers di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 10 Februari 2025.
Dia mengungkapkan, partisipasi pemilih pada Pemilu serentak 2024 jika dibanding data pelaksanaan Pemilu serentak 2019, kenaikannya hanya 1 persen. Angka partisipasi pada tahun Pemilu 2019 tercatat sebanyak 158.012.506 orang.
Akan tetapi jika dibanding tahun pelaksanaan sebelumnya atau Pemilu 2014 yang sebesar 69,6 persen, tentu terlihat naik signifikan.
"Alhamdulillah kita bersyukur partisipasi Pemilu 2024 luar biasa tinggi 82 persen," ujar sosok yang kerap disapa Afif itu.
Kendati begitu, mantan Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) itu tetap mengapresiasi kinerja seluruh jajaran di daerah, meskipun tingkat partisipasi tidak naik signifikan jika dibanding 2019.
Sebab menurutnya, angka partisipasi 82 persen pada Pemilu serentak 2024 merupakan pencapaian yang cukup membanggakan, apabila dibandingkan dengan sistem penyelenggaraan pemilu negara lain.
"Ini adalah partisipasi yang luar biasa dibandingkan banyak negara yang menyelenggarakan pemilu dengan sistem pemilihan yang masih tidak mewajibkan hak pilih itu kepada pemilihannya, tapi masih menjadikannya sebagai hak yang boleh digunakan dan boleh tidak," demikian Afif.
BERITA TERKAIT: