Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Prabowo Hemat Anggaran Supaya Bisa Renovasi 330.000 Sekolah di Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 10 Februari 2025, 16:35 WIB
Prabowo Hemat Anggaran Supaya Bisa Renovasi 330.000 Sekolah di Indonesia
Presiden Prabowo Subianto di Pembukaan Kongres Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ke-18 yang berlangsung di Jatim International Expo (JIExpo), Surabaya pada Senin, 10 Februari 2025/Repro
rmol news logo Di tengah polemik efisiensi anggaran institusi pemerintah Indonesia, Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan alasannya menetapkan kebijakan tersebut.

Dalam pidatonya di Pembukaan Kongres Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ke-18 di Surabaya pada Senin, 10 Februari 2025, Prabowo menyebut langkah penghematan yang diterapkan di era pemerintahannya merupakan upaya untuk menyaring pengeluaran-pengeluaran yang tidak penting dan berpotensi dikorupsi.

"Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan, dibersihkan," tegasnya.

Prabowo mengaku uang yang berhasil dihemat akan digunakan untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG) dan memperbaiki 330.000 bangunan sekolah di Indonesia.

"Saya mau menghemat uang, uang itu untuk rakyat, untuk memberi makan, untuk anak anak rakyat. Saya ingin memperbaiki semua sekolah indonesia, kita punya 330.000 sekolah," kata dia.

Kendati demikian, lanjut Prabowo, anggaran untuk mewujudkan renovasi ratusan ribu sekolah itu masih kurang.

"Kita punya 330.000 sekolah, anggaran untuk perbaikan sekolah hanya cukup memperbaiki 20 ribu sekolah, berapa tahun kita mau selesaikan 330 ribu sekolah?" tegasnya.

Untuk itu, Prabowo meminta agar perjalanan dinas ke luar negeri dikurangi, bahkan jika perlu selama lima tahun ke depan tidak perlu ada perjalanan dinas bagi institusi yang tidak berkepentingan.

"Enggak usah keluar negeri, lima tahun enggak usah keluar negeri kalau perlu, yang perlu keluar negeri yang tugas, tugas keluar negeri, tugas belajar boleh, tugas untuk atas nama negara boleh, jangan tugas yang dicari cari untuk jalan jalan, kalau mau jalan jalan pakai uang sendiri," ujar Prabowo.

Presiden RI itu menyindir beberapa perjalanan dinas yang menurutnya tidak penting, seperti FGD dan studi banding di luar negeri dengan tujuan yang tidak konkrit.

"Apa itu FGD, Forum group discussion, mau diskusi apa lagi, bantu rakyat, yang lapar cari makan, sekolah rusak perbaiki, jalan rusak perbaiki," ucapnya.

"Diskusi, diskusi, studi banding, studi banding mau belajar bagaimana mau mengentaskan kemiskinan, studi bandingnya ke australia. Australi salah satu 10 negara terkaya di dunia ko belajar ke australia, studi banding belajar pramuka, ada apa belajar pramuka?" kata Prabowo lagi.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA