Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pimpinan MPR: Prabowo Tunjukkan Komitmen Lewat Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Senin, 13 Januari 2025, 19:01 WIB
Pimpinan MPR: Prabowo Tunjukkan Komitmen Lewat Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno/Ist
rmol news logo Langkah Presiden Prabowo membentuk Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi dan Ketahanan Energi sudah tepat juga selayaknya didukung. 

Dikatakan Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno, pembentukan satgas menegaskan komitmen Presiden Prabowo untuk melakukan akselerasi kemandirian energi sekaligus memperkuat sektor industri nasional. 

“Melalui pembentukan satgas ini Presiden Prabowo tidak hanya menegaskan prioritas kebijakan pemerintah untuk mandiri secara energi dan memperkuat sektor industri nasional, namun juga melakukan akselerasi prosesnya,” ujar Eddy kepada wartawan, Senin 13 Januari 2025.

Di sektor energi, kata dia, pembentukan satgas ini penting agar Indonesia tidak selalu bergantung pada impor yang berlangsung selama ini seperti impor minyak mentah, solar dan LPG yang menguras devisa negara. 

“Apalagi Indonesia memiliki sumber-sumber energi terbarukan yang melimpah dan dapat mensubstitusi impor energi kita dan diharapkan dapat menghemat devisa negara,” tuturnya.

Legislator PAN ini juga menekankan bahwa pengembangan sumber-sumber energi terbarukan dalam rangka menciptakan ketahanan energi sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk mendorong proses transisi energi ke energi bersih. 

Sementara dari aspek Industri dan Hilirisasi, Eddy menyampaikan bahwa Indonesia perlu menambah nilai dari produk mineral dan sumber daya alam lainnya. 

Eddy berharap, dengan pembentukan Satgas Ketahanan Energi dan Hilirisasi maka dalam waktu dekat Indonesia dapat mengurangi dan nantinya tidak perlu melakukan impor BBM dan LPG. 

“Selain itu, satgas ini diharapkan dapat mempercepat program transisi energi menuju Net Zero Emmission di tahun 2060 sekaligus menyerap tenaga kerja yang besar dari sektor industri dan program transisi energi,” pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA