Dalam pidatonya, Nasaruddin menyoroti keberhasilan umat beragama di Indonesia dalam membangun kehidupan bersama yang rukun dan damai.
"Setiap umat beragama, apapun agamanya telah pernah dan hingga kini telah sanggup menjaga sikap-sikap yang tepo seliro dan di berbagai daerah di negeri ini telah pula memperlihatkan kehidupan yang rukun damai," ujarnya.
Nasaruddin berharap Deklarasi Istiqlal yang ditandatangani bersama oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta beberapa bulan lalu bisa menjadi landasan penting bagi penguatan dialog antar umat beragama.
"Nilai-nilai ini menegaskan pentingnya kerjasama antara negara dan umat beragama dalam menghadirkan damai sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia," paparnya.
Menurut Nasaruddin, perayaan natal ini adalah momentum untuk merenungkan perjalanan hidup sebagai individu maupun sebagai bangsa.
Dia mengajak semua umat Kristiani menjadikan momen Natal sebagai pendorong kerja sama lintas agama demi perdamaian dan kemakmuran Indonesia.
"Saya mengajak kita semuanya tentunya untuk melanjutkan semangat Natal ini di dalam tindakan nyata bekerjasama lintas sektor dan lintas agama kita dapat menciptakan Indonesia yang damai makmur dan berkeadilan sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa," ucapnya.
Dikatakan dia, komitmen ini juga sejalan dengan keinginan pemerintah Indonesia membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
"Pemerintah melalui visi Asta Cita Presiden terus berkomitmen untuk memperkuat harmoni sosial dan keadilan melalui pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: