Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati dalam media briefing dan talkshow bertajuk Ekspor Produk Halal Indonesia, Jumat 20 Desember 2024.
“Bahkan, pada periode tersebut, surplus produk halal Indonesia mencapai 29,09 miliar Dolar AS. Kami lihat hal ini sebagai suatu pencapaian dan menunjukkan potensi produk halal untuk semakin dikembangkan,” kata Listyawati, dalam keterangan resmi Sabtu 21 Desember 2024.
Dalam periode ini, sektor makanan olahan mendominasi nilai ekspor sebesar 33,61 miliar Dolar AS, diikuti pakaian muslim 6,83 miliar Dolar AS, farmasi 612,1 juta Dolar AS, dan kosmetik 362,83 juta Dolar AS.
“Kami apresiasi kolaborasi para pemangku kepentingan dalam mendorong kinerja ekspor produk halal Indonesia,” kata Mardyana.
Mardyana menambahkan, neraca perdagangan produk halal Indonesia dalam hal ini menunjukkan peningkatan tren surplus sebesar 10,86 persen pada periode 2019-2023. Rekor surplus tertinggi tercatat pada 2022 yang mencapai 47,7 miliar Dolar AS.
“Hal ini menunjukkan momentum yang telah terbangun bagi perdagangan produk halal Indonesia, terutama dari sisi ekspor,” sambungnya.
Sementara itu, negara tujuan ekspor produk halal Indonesia di antaranya mencakup Amerika Serikat, China, India, Pakistan, dan Malaysia.
BERITA TERKAIT: