Dalam pernyataannya, Arsjad akan menjaga marwah organisasi tersebut agar tidak kembali terpecah menjadi dua kubu.
"Saya akan terus bersama teman-teman, menjaga marwah Kadin. Namun, jika Munas terselenggara, saya tidak akan maju," katanya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2024, di Hotel Pullman Jakarta, Jumat, 29 November 2024.
Sebagai seorang nakhoda, ia akan tetap bertanggung jawab membuat Kadin Indonesia tetap satu.
"Saya tidak akan mempertahankan posisi atas dasar kekuasaan,
no karena Kadin harus tetap satu. Kadin harus solid, tegak lurus kepada undang-undang, dan keputusan Presiden atau Keppres sebagai mitra pemerintah," tegasnya.
Hal tersebut sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan Kadin Indonesia kembali satu dan tidak terpecah menjadi dua kubu antara Arsjad dan Anindya Bakrie.
"Bapak Presiden memberikan instruksi yang jelas bahwa Kadin harus satu dan Kadin harus solid!" ujarnya.
Kisruh di Kadin ini bermula dari Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada September 2024 yang secara tiba-tiba menetapkan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum. Keputusan tersebut memicu dualisme kepemimpinan yang hingga kini membelah Kadin menjadi dua kubu.
BERITA TERKAIT: