Pertama, Anies menyoroti keberpihakan kepada masyarakat kecil. Menurutnya, Jakarta memiliki dua kelompok masyarakat yakni mereka yang sudah mandiri dan yang masih memerlukan dukungan pemerintah.
"Nah kepemimpinan di Jakarta harus memilih keberpihakan itu," kata Anies di kediamannya di Lebak Bulus Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu 27 November 2024.
Kedua, Anies menyoroti pentingnya paradigma kota modern. Jakarta sebagai kota global membutuhkan transportasi umum yang maju, perhatian pada lingkungan hidup, perumahan, serta kebutuhan dasar lain yang mencerminkan kota modern.
Ketiga, Anies menekankan pentingnya komunikasi yang baik dengan semua pihak. Sebagai kota yang heterogen, Jakarta membutuhkan suasana yang tenang dan teduh.
Pemimpin harus mampu merangkul semua elemen masyarakat, meminimalkan kontroversi, dan menjaga hubungan harmonis di antara warga.
"Kepemimpinan di Jakarta itu harus memberikan suasana tenang, bukan tegang. Suasana merangkul semua," tandas mantan Capres Koalisi Perubahan itu.
Pesan ini diharapkan menjadi panduan bagi pemimpin terpilih untuk menjadikan Jakarta kota yang lebih inklusif dan maju.
BERITA TERKAIT: