Nampak dalam rombongan, Ridwan Kamil ditemani tokoh muda Katolik Stefanus Gusma, lalu politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Suci Mayang Sari, dan tokoh senior katolik Hargo Mandilaharjo
Dalam pertemuan tersebut, Kardinal Suharyo menyampaikan beberapa harapan jika Ridwan Kamil terpilih memimpin kota terbesar di Indonesia.
“Saya hadir kemari meminta hanya satu, yakni nasihat dan ilmu. Kalau nantinya ditakdirkan memimpin Jakarta, tidak mungkin punya alam pikir sendiri tanpa melibatkan kebijaksanaan dari para pemuka agama penjaga masyarakat. Menerapkan pemimpin Pancasilais, yang selalu melindungi semua golongan, menjadi bapak dari semua agama-agama yang ada,” ujar Ridwan Kamil.
Dihadapan Kardinal Suharyo, RK bakal memprioritaskan program pengentasan kemiskinan dan program-program kerja lainnya, serta memperkuat rasa solidaritas, mengurusi lebih utamanya para fakir miskin, dan juga lingkungan hidup bila terpilih nanti.
Setelah itu, Ridwan Kamil-Suswono, mulai melakukan peningkatan akses kesehatan dan pendidikan terutama bagi kalangan pra-sejahtera
Mengadakan pasar sembako murah agar meringankan beban ekonomi, hingga pelatihan kerja dan akses permodalan bagi UMKM agar mereka dapat berdikari.
Menyikapi hal itu, Kardinal Suharyo menyatakan bahwa program dan visi Ridwan Kamil sudah sejalan dengan aspirasi dan harapan dirinya sebagai bagian dari masyarakat.
“Sebagai warga masyarakat, tentu sangat berharap supaya wajah kumuh di Jakarta ini pelan-pelan diatasi, sehingga daerah yang sangat penting bagi seluruh negara Indonesia bisa sungguh-sungguh memancarkan terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia,” kata Suharyo.
“Yang juga menarik, tadi Kang Emil bercerita mengenai nasihat Ibunda. Ada lima yang dinasihatkan, dan saya kira itu bekal cukup untuk menjalankan amanah sebagai pemimpin wilayah,” kata Suharyo.
BERITA TERKAIT: