Sekjen Partai Golkar Sarmuji membantah hal tersebut. Menurutnya, penentuan Ketua MPR dilaksanakan secara musyawarah dan mufakat seluruh fraksi di parlemen.
"Oh enggak, enggak. Kalau itu sih enggak. Urusan Ketua MPR-nya siapa itu permusyawaratan. Dunianya lain, kamarnya lain itu," kata Sarmuji di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 14 Oktober 2024.
Anggota DPR 2024-2029 ini menampik adanya tradisi kursi Ketua MPR diserahkan kepada partai politik terbesar kedua di parlemen.
"Dan itu sebenarnya bukan sebuah tradisi, misalkan pemenang kedua menjadi Ketua MPR. Bisa saja suat-suat pemenang pertama jadi Ketua MPR. Itu hasil permusyawaratan saja. Kebetulan saat ini permusyawaratannya hasilnya begitu," ujarnya.
Terkait jumlah menteri dari Golkar, Sarmuji mengaku belum mengetahui secara pasti berapa jumlah yang diberikan Prabowo ke beringin.
"Kalau untuk jumlah menteri saya tidak tahu berapa jumlahnya tapi kami yakin Pak Prabowo tahu betul kompetensi Kader Golkar," jelasnya.
"Karena Pak Prabowo adalah alumni partai Golkar. Jadi saya meyakini Pak Prabowo akan menghargai kompetensi," tutupnya.
BERITA TERKAIT: