Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rusuh, Diskusi Kebangsaan Din Syamsuddin Dkk Diobrak-Abrik Preman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Sabtu, 28 September 2024, 15:29 WIB
Rusuh, Diskusi Kebangsaan Din Syamsuddin Dkk Diobrak-Abrik Preman
Sejumlah massa merusak banner diskusi kebangsaan tokoh dan aktivis di Jakarta Selatan, Sabtu (28/9)/Repro
rmol news logo Diskusi kebangsaan yang digelar para diaspora Indonesia bersama sejumlah tokoh dan aktivis di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan rusuh pada Sabtu (28/9).

Awalnya, diskusi yang menghadirkan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin; mantan Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Soenarko; hingga Refly Harun ini diwarnai dengan aksi demonstrasi dari luar gedung pada Sabtu pagi.

Menjelang siang, sejumlah orang tak dikenal tersebut merangsek masuk ke lokasi acara hingga mencabut spanduk sampai berteriak-teriak. Padahal agenda diskusi belum dimulai.

Sontak, aksi anarkisme ini pun tak terbendung. Mereka berteriak dan mengancam agar acara yang digagas Forum Tanah Air (FTA) ini segera bubar. Massa yang diduga bayaran ini merusak backdrop dan banner, hingga layar infocus, kursi, mikrofon, kamera, dan beberapa barang lainnya.

Tindakan anarkisme ini pun mendapat kecaman dari para tokoh dan aktivis yang hadir. Salah satunya disampaikan Din Syamsuddin yang menilai tindakan anarkisme tersebut sangat memalukan.

"Ini kejahatan demokrasi dan anarkisme. Mereka mengganggu kehidupan kebangsaan kita," tegas Din.

Di sisi lain, Din terkejut aksi anarkisme tersebut seolah dibiarkan oleh aparat kepolisian yang berjaga.

"Polisi tidak berfungsi sebagai pelindung dan pengayom rakyat, mereka diam saja. Saya protes keras terhadap polisi yang berdiam diri pada spanduk pendemo," tegasnya.

Sementara itu, mantan Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Soenarko menilai tindakan premanisme ini makin menciderai ruang demokrasi.

“Terlihat pemerintah tidak hadir, contohnya pagi ini ada penyerangan secara bar-bar, dan apakah polisi bisa menangkap mereka? Saya tunggu polisi mengusut kelakuan brutal tadi, karena ada tiga orang satpam juga dipukuli,” kritiknya.

Selain Din dan Soenarko, hadir dalam diskusi kebangsaan tersebut di antaranya aktivis Said Didu; Brigjen (Purn) Hidayat Poernomo; mantan Menag dan Wakil Panglima TNI, Jenderal (Purn) Fachrurozi; Syafril Sofyan; Abraham Samad; Chusnul Mariyah; Rizal Fadhilah, dan beberapa lainnya.

Tak hanya itu, hadir pula para diaspora Indonesia dari enam benua seperti Amerika, Eropa, Australia, Asia, dan Afrika. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA