Pesan itu disampaikan Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharuddin dalam jumpa pers bertajuk “Pertemuan Pemuda Lintas Agama dan Konferensi Pers Penyambutan Kedatangan Paulus” yang diselenggarakan di Hotel Mercure, Jakarta Selatan pada Senin (2/9).
"Selain pemimpin umat Katolik Sedunia, beliau tokoh perdamaian bisa menyuarakan perdamaian di berbagai belahan dunia. Terutama konflik Ukraina-Rusia, Palestina-Israel maupun degrasasi kemanusiaan yang membuat anak-anak, wanita terbunuh. Kita bersuka cita kedatangan beliau ke Indonesia," kata Addin.
Berkaca dari kunjungan ke Vatikan saa bertemu Paus Fransiskus, Addin pun menilai Paus mengerti soal keberagaman masyarakat di Indonesia.
Karena itu, Addin pun beraharap nilai-nilai kerukunan dan perdamaian dalam Pancasila dapat jadi rujukan bagi negara-negara dibelahan dunia lainnya
"Bapak Paus hadir dari benua lain, beliau dari (berasal) Argentina lalu ke Vatikan dan kit harapkan Indoensia jadi salah satu rujukan cara pandang kerukunan beragama, karena di Indonesia antara budaya dan agama saling duduk bersamaan," kata Addin.
Senada dengan Addin, para ketua organisasi kepemudaan lintas agama juga berharap kedatangan Paus bisa menginspirasi nilai-nilai perdamaian.
"Ini jadi kebanggaan kita yang memang negara dengan banyak agama dan bertumbuh dengan baik," kata Ketua Hubungan Luar Negeri, PP Pemuda Muhammadiyah, Emmaridial Ulzah.
Dalam pertemuan ini turut dihadiri, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (Gamki), Pemuda Katolik, Ketua Umum Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia, I Gede Ariawan, Sekjen Generasi Muda Konghucu Indonesia, Eduar Oktora, Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan keanggotaan DPP Gemabudhi, Anes Dwi Prasetya.
BERITA TERKAIT: