Padahal, Golkar dibawah kepemimpinan Airlangga menorehkan capaian luar biasa salah satunya perolehan 102 kursi di DPR RI.
Wakil Ketua Dewan Pakar Golkar, Yasril Ananta Baharuddin, menilai Airlangga seperti seorang desersi militer yang dipaksa atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi.
"Ini seolah-olah kasihan Pak Airlangga seperti orang desersi, sedang membawa tugas dalam perang dia tinggalkan medan perang. Padahal, dia punya cukup prestasi tertinggi dia memenangkan pemilu (legislatif)," kata Yasril dalam podcast di kanal YouTube "Abraham Samad SPEAK UP" yang dikutip redaksi, Selasa (20/8).
Lebih parahnya lagi, Yasril menilai orang-orang dekat Airlangga yang selama ini ada disekelilinnya tidak ada yang membela.
"Jadi orang-orang Pak Airlangga yang selama ini dekat sama beliau seperti die hard, mendapat kesempatan, mendapatkan uang itu kemana semuanya? Diam semuanya! Karena apa? karena mereka punya kepentingan sendiri untuk jabatan dan uang," kata Yasril.
Menurut Yasril bila tidak ada polemik atau dugaan paksaa dari luar Golkar, tidak mungkin Airlangga sampai mundur dari jabatan.
"Kalau bukan ada kekuasaan dan uang enggak mungkin Pak Bahlil masuk ke caketum, dimana semua (Golkar) punya calon bagus-bagus," ucap Yasril.
BERITA TERKAIT: