Surat bernomor 06.0967/Rekom/DPP-GERINDRA/2024 itu yang ditandatangani Ketua Umum Prabowo Subianto dan Sekjen Ahmad Muzani pada 29 Juni 2024.
"Saya juga bingung kok Surat Rekomendasi sudah tersebar. Karena saya Ketua DPC Gerindra sendiri belum tahu, biasanya kalau rekomendasi turun kami langsung deklarasi, apalagi di surat itu tanggalnya 29 Juni 2024, enggak mungkin Gerindra menggantung begitu lama," jelas Fadil, dikutip
RMOLLampung, Senin (12/8).
Fadil menegaskan, sampai sekarang belum ada deklarasi menyatakan mendukung Musa Ahmad. Sehingga dia menyayangkan sudah beredarnya Surat Rekomendasi tersebut.
"Saya rasa kurang bagus juga Surat Rekomendasi belum turun dari pusat tapi sudah tersebar ke mana-mana. Seharusnya boleh beredar kalau sudah resmi, ini jadi contoh negatif untuk kepemimpinan di Lampung Tengah," sambungnya.
Fadil tak menampik jika kemungkinan besar Surat Rekomendasi Gerindra akan jatuh ke Musa Ahmad. Tetapi dia menegaskan Surat Rekomendasi belum keluar. Dia juga mengatakan, sejauh ini komunikasi dengan Musa Ahmad terjalin dengan baik, begitu juga dengan Ardito Wijaya.
"Awalnya kami mengusulkan dua nama, Musa Ahmad dan Ardito. Keduanya berkomunikasi dengan intensif, apalagi Musa Ahmad dari Golkar masuk ke Koalisi Indonesia Maju (KIM)," sambung Ketua Komisi III DPRD Lampung ini.
Sementara itu, lanjut Fadil, komunikasi dengan Ardito yang merupakan Ketua PKB Lampung Tengah juga baik. Apalagi Ardito sering kali hadir dalam sejumlah agenda Gerindra Lampung.
"Semua komunikasi baik. Saya harapkan Pilkada Lampung Tengah ini bisa berjalan kondusif, soal menang kalah itu sudah garisan Tuhan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: