“Sekarang ini masyarakat miskin pengetahuan soal narasi politik para bakal calon. Padahal, narasi politik yang terbangun sangat menentukan apakah mereka akan dilirik masyarakat atau tidak,” kata Pengamat Sosial dan Politik, Dr Arifin Saleh Siregar saat berbicara pada Bincang Bintang “Pilkada Medan Miskin Narasi” yang digelar oleh Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI) di Medan, Selasa (6/8).
Sosok yang menjabat Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ini menjelaskan, salah satu penyebab narasi politik untuk masyarakat ini menjadi minim dikarenakan ulah dari partai politik. Salah satunya yakni dengan pemberian ’surat tugas’ kepada bakal calon.
“Surat tugas ini juga kan sangat aneh, mereka menugaskan bakal calon untuk menjalin komunikasi politik dengan partai lain agar berkoalisi. Ini kan aneh, harusnya komunikasi politik itu kerjaan partai politik, bukan bakal calon,” sebutnya.
Karena itulah, para calon lebih fokus mengerjakan tugas yang diberikan partai. Alhasil, energinya terkuras untuk itu.
“Energinya akan habis untuk itu, belum lagi anggarannya. Kita sama-sama taulah, berbicara soal partai politik sekarang tidak ada yang gratis,” pungkasnya.
Diskusi ini dihadiri Founder SKPI Dr Faisal Mahrawa, bakal calon wali kota Medan Prof Dr Ridha Darmajaya, pengurus BEM. Kalangan politisi, jurnalis hingga praktisi kepemiluan hadir sebagai peserta.
BERITA TERKAIT: