Demikian dikatakan Anggota Fraksi PDI Perjuangan Boyke Hasiholan Simanjuntak saat menyampaikan pandangan atas usulan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024-2044 dan Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Jakarta tahun 2025-2045.
“Fraksi PDI Perjuangan menemukan kecenderungan anomali pada kota-kota di Asia Tenggara yang tampak kian modern namun kian memperlebar jurang kesenjangan,” kata Boyke dikutip Rabu (7/8).
Sebab, menurut Boyke, masih banyak ditemukan ketimpangan di Jakarta. Seperti kota beranjak modern, namun di sisi lain perilaku sebagian warga masih tradisional.
Terlihat juga sektor formal berkembang, tetapi sektor informal masih bertahan. Lalu apartemen dan rumah susun berkembang sporadis, tetapi perkampungan, perumahan kumuh, serta perumahan liar masih merebak.
Oleh karena itu, Boyke berharap rencana tata ruang dan rencana pembangunan jangka panjang kota Jakarta harus berjalan beriringan dan merangkul seluruh lapisan masyarakat.
Sehingga, lanjut Boyke, tak ada lagi kesenjangan sosial dan juga harus berorientasi pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat sehari-hari.
“Kita semua harus merangkul dua kubu tersebut, jangan mengutamakan yang satu dan mengabaikan yang lain," demikian Boyke.
BERITA TERKAIT: