Komisaris dan direksi perusahaan BUMN, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dianggap tidak memiliki
sense of crisis karena menikmati remunerasi miliaran rupiah di tengah kondisi perusahaan yang terlilit utang jumbo Rp82 triliun.
Begitu yang disampaikan Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto melihat kondisi Waskita Karya yang semakin terpuruk di akhir-akhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
"Komisaris dan Direksi BUMN mana ada yang serius mau membenahi BUMN yang dipegangnya, karena rata-rata mereka tidak memiliki sense of crisis," kata Hari kepada
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL,A, Minggu (4/8).
Selain itu, Hari menyoroti peran Menteri BUMN, Erick Thohir terhadap kondisi perusahaan BUMN yang semakin terpuruk.
"Menteri BUMN di akhir kabinet Jokowi sudah melakukan pembiaran karena pemerintahan akan berakhir dan berganti," pungkas Hari.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: