Warga yang datang merupakan perwakilan Kelurahan Kamal Muara, Kapuk Muara, Pejagalan, Penjaringan, dan Pluit.
Momentum deklarasi tersebut dimanfaatkan warga untuk menyampaikan permasalahan yang selama ini mereka alami selama Jakarta ditinggal Anies Baswedan.
Mayoritas warga menyesalkan perubahan kebijakan ketika Anies Baswedan tidak lagi menjabat sebagai gubernur.
Sodik, warga Kelurahan Tanjun Priok menyontohkan kasus warga Kampung Bayam yang tidak kunjung menempati rusun seperti yang pernah dijanjikan Anies Baswedan.
“Begitu ganti pimpinan, ganti kebijakan. Padahal dia sudah diberikan kunci. Tinggal masuk saja,” kata Sodik.
Sodik menyayangkan kebijakan Pj Gubernur Jakarta tersebut. Kejadian itu membuat masyarakat tidak mendapat kepastian hukum.
“Akhirnya rakyat yang jadi korban. Serba tidak pasti,” kata Sodik.
Masalah lain yang jadi sorotan adalah program-program Anies Baswedan yang terus berupaya dihambat. Misalnya kuota Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang dulu bersinar di era Anies Baswedan berkurang.
Begitu juga Kartu Jakarta Lansia (KJL) sekarang dipersulit persyaratannya.
BERITA TERKAIT: