Puan menyampaikan bahwa Imam Besar Al Azhar ingin memperkuat hubungan antara Mesir dan Indonesia.
"Baru saja menerima Imam Besar Al Azhar dan syekh di gedung DPR ini dan beliau menyampaikan bahwa saat ini hubungan antara Mesir dan Indonesia sudah berjalan 77 tahun, dan beliau datang ke sini karena memang ingin memperkuat hubungan antara indonesia dan mesir, kemudian juga negara arab pertama yg mendukung kemerdekaan indonesia pada waktu itu," kata Puan di Gedung Nusantara.
Dia mengatakan bahwa ini merupakan pertemuan kedua dengan Imam Besar Al Azhar tersebut.
"Yang pertama pada tahun 2018 di Mesir saat itu saya Menko PMK, sejarang ketua DPR, tadi beliau menyampaikan karena ingin bertemu dengan ketua DPR yang kebetulan cucunya Bung Karno, setelah ini juga beliau akan bertemu dengan Ibu Megawati, presiden ke-5 yang juga merupakan putri dari
Founding Father Bung Karno," bebernya.
Dalam pertemuan tersebut, Puan dan Grand Syeikh Al Azhar membahas ihwal moderasi Islam.
"Beliau menyampaikan bahwa Al Azhar mendukung moderasi Islam bahwa islam yang beliau harapkan adalah islam yang moderat, Islam yang
wasafiyah, Islam yang
rahmatan lil alamin," jelasnya.
Selain itu, kata Puan, imam besar Al Azhar mendukung kepemimpinan perempuan tanpa membeda-bedakan perempuan dan laki-laki untuk bisa menduduki semua posisi juga di politik dan juga kemerdekaan Palestina.
"Juga bagaimana kemudian mendukung kemerdekaan Palestina dan berharap apa yang diperjuangkan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina itu tetap konsisten bahwa harus bersama-sama sampai Palestina merdeka dan berharap apa yang terjadi di Gaza itu bisa diberhentikan dan membuka akses-akses terkait dengan bantuan kemanusiaan itu dibuka seluas-luasnya dan berharap adanya perdamaian dengan jalan diplomasi atau dialog," ucapnya.
"Jadi itu poin-poin yang beliau sampaikan saat tadi pertemuan saya dengan grand syaikh atau imam besar Al Azhar," tutupnya.
BERITA TERKAIT: