"Ada yang bilang saya
dijongklokeun oleh sejumlah orang. Tidak, tak ada seorang pun yang men-
jongklokan. Saya hanya masih memberi kesempatan bagi diri untuk terus berjuang," tegas Yena saat mengisi Serial Diskusi Pilkada bertajuk "Mencari Pemimpin Pilihan Rakyat", Minggu (30/6).
Diskusi ini digagas oleh Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jabar bekerjasama dengan PW Muhammadiyah Jabar.
Turut hadir pengamat politik Unpad, Dr. Idil Akbar, dan anggota Majelis PW Muhammadiyah Jabar yang juga dosen UIN, Dr. Luqmanul Hakim.
"Sekarang saya ikuti saja prosesnya dengan ikut konvensi PDI Perjuangan. Kita tunggu kepada siapa tiket akan diberikan. Saya yakin PDI Perjuangan akan memutuskan siapa yang terbaik buat rakyat Kota Bandung," kata Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Kota Bandung ini, dikutip
RMOLJabar, Minggu (30/6).
Satu hal yang pasti, kegagalan dalam dua proses pemilihan lalu dijadikan pelajaran berharga untuk berbuat lebih baik lagi.
"Ini bukan syahwat politik, melainkan ingin mencoba mengabdikan diri lebih besar lagi ketika menjadi pimpinan di Pemkot Bandung," imbuhnya.
Sementara itu, Luqmanul Hakim menyarankan Yena untuk fokus pada pendidikan, kesehatan, dan pelayanan masyarakat. Karena tiga hal inilah yang amat dibutuhkan oleh warga Kota Bandung.
BERITA TERKAIT: