Pengamat politik Citra Institute Efriza menilai, keterangan elite PAN di pengurus pusat, dapat ditafsirkan tengah bermanuver untuk mempertahankan kepemimpinan Zulhas.
Pasalnya, dia memperkirakan kekecewaam tidak terhindarkan terjadi, mengingat masih ada hajatan akbar lima tahunan, yakni pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang digelar serentak di akhir tahun 2024 ini.
"PAN memajukan Kongres PAN ditenggarai adanya upaya untuk mencegah gelombang kekecewaan dari daerah-daerah terhadap Zulhas pasca pilkada," ujar Efriza kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (28/6).
Namun, lanjut Efriza menjelaskan, jika jadwal kongres tak diubah atau tetap dilaksanakan Februari 2025, maka kemungkinan besar dapat terjadi kekecewaan di tingkat daerah akibat situasi dan hasil Pilkada 2024.
"Misalnya, pengambilan keputusan di pusat yang tidak transparan, keputusan pusat yang tidak mewakili suara arus bawah dari daerah tentang figur yang didukung, maupun hasil akhir di Pilkada yang jika mengecewakan juga turut mengundang kekecewaan kader-kader PAN," urainya.
Maka dari itu, dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang itu memandang, jika Konres PAN digelar Agustus 2024 ini, maka banyak kader-kader potensial, elite partai, maupun pimpinan-pimpinan daerah yang punya kepentingan besar memutuskan mempertahankan kepemimpinan Zulhas.
"Misalnya bagi mereka yang berproses di Pilkada, sehingga mendukung Zulhas adalah bagian dari upaya mendapatkan simpatik maupun kepercayaan dari Ketua Umum Zulhas dan pimpinan di pusat saat ini," demikian Efriza.
BERITA TERKAIT: