Demikian disampaikan akademisi yang juga politisi senior di Sumatera Utara, Hardi Mulyono.
“Kepentingan sesaat untuk mendapatkan rupiah sekedarnya dan iming-iming mendapatkan bantuan sosial yang tak pernah juga membawa mereka hidup sejahtera, begitu gampang mereka yakini,” katanya kepada redaksi, Rabu (19/6).
Hari mengatakan, persoalan ini tidak terlepas dari kalangan penguasa yang menginginkan keabadian jabatan mereka. Dengan memanfaatkan oknum aparat yang tidak memiliki integritas, maka upaya melenggangkan kekuasaan ini menjadi sangat mudah mereka lakukan.
“Oknum aparat pemerintah yang bermental ‘jongos’ berharap jabatan di tempatnya berkarir membuat mereka tidak malu lagi dan bahkan terang-terangan untuk menggiring masyarakat bawah memilih pasangan tertentu,” ujarnya.
Dari hal itu juga kata Hardi, maka sensitivitas masyarakat terhadap penguasaan kekuasaan oleh segelintir orang menjadi sangat rendah. Mereka tidak lagi terpengaruh dengan isu dinasti politik karena sudah terpengaruh dengan politik transaksional.
“Isu politik dinasti sama sekali tak mempengaruhi pikiran masyarakat dalam memberikan pilihan. Sama sekali tak peduli dengan isu itu,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: