Usai pertemuan yang berlangsung tertutup, kepada wartawan Rizki menyampaikan, pertemuan mereka merupakan tindak lanjut keputusan DPP PAN dan Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) terkait proses dinamika Pilkada Jatim.
"Kami follow up keputusan DPP, baik PAN, Demokrat, Gerindra, Golkar, tentang calon gubernur dan calon wakil gubernur, agar komunikasi intensif, sinergi, menyamakan frekuensi antara PAN dan Demokrat," kata Sadig, di Kantor DPW PAN Jatim, dikutip dari
Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (20/6).
Keduanya partai sepakat menjalin kerjasama politik pada Pilkada di 15 kabupaten/kota. Sadig tidak menyebut rinci kabupaten/kota mana saja. Dia hanya mengatakan, Kota Surabaya masuk daftar kerjasama, sedang Sidoarjo dan Gresik belum.
Sementara itu Emil Dardak optimistis kerjasama politik mereka bisa mendulang kemenangan. Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024 itu mengatakan, kabupaten/kota lain yang tidak masuk daftar sebetulnya masih ada kecocokan.
"Setelah dirunut-runut, untuk kabupaten/kota sebenarnya jangan dilihat dari 15 dari 38 kota/kabupaten, karena masih banyak yang kosong, memang belum. Nah, yang sudah terisi hampir semua ada kecocokan," jelasnya.
Namun Emil berharap untuk wilayah lain yang tidak masuk dalam daftar kerjasama poltik agar bisa berkompetisi di Pilkada Jatim sebagai mitra demokrasi.
"Kami sudah sepakat jangan sampai mengganggu kebersamaan. Mari dalam proses demokrasi ini kita tidak melihat kompetitor sebagai musuh, tapi mitra demokrasi, mitra bertanding," ungkap Emil.
BERITA TERKAIT: