Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ekonom: Pelemahan Rupiah terhadap Dolar Saat Ini Tak Separah Krismon '98

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Senin, 17 Juni 2024, 13:57 WIB
Ekonom: Pelemahan Rupiah terhadap Dolar Saat Ini Tak Separah Krismon '98
Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah/Net
rmol news logo Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terjadi belakangan ini, diyakini sejumlah kalangan tidak separah krisis moneter (krismon) 1998 di Indonesia.

Bahkan dalam pandangan Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, nilai tukar rupiah yang kini melewati Rp16 ribu per dolar AS masih terbilang rendah.

"Pelemahan (rupiah) kita itu masih kecil. Karena pelemahan kita itu masih hitungannya (cuma) berapa persen, enggak sampai 10 persen pelemahannya," ujar Piter kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/6).

Menurutnya, fenomena nilai tukar rupiah melemah yang terjadi sekarang ini tak berarti kondisi perekonomian Indonesia tengah memburuk.

"Ini kan sentimen saja. Fundamental kita enggak seburuk itu. Oleh karena itu, menurut saya, fenomena (pelemahan rupiah) tidak akan berkelanjutan, tapi temporer," tuturnya.

Lebih dari itu, Piter juga memandang rupiah akan menguat lagi seiring kepercayaan pemodal asing meningkat kembali.

"Kita itu relatif baik dibandingkan negara-negara lain. Pada waktunya modal asing akan kembali. Dan ketika mereka kembali itu rupiah kita akan menguat," tegasnya.

Oleh karena itu, Piter memandang pelemahan nilai tukar rupiah yang sekarang terjadi tidak separah saat runtuhnya rezim Presiden kedua RI Soeharto.

"Jadi enggak usah dipikirin. Saya dalam hal ini sependapat dengan Pak Jokowi, ya biasa-biasa saja, oke oke saja. Kita itu tidak mengalami kondisi seburuk tahun '97-98," kata Piter.

"Apalagi kalau dibandingkan '97-98 yang berkali-kali lipat ratusan persen itu. Ini masih kecil sebenarnya," tandasnya. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA