Bahlil mengatakan beban target investasi di tahun 2025 ini naik cukup tinggi, namun anggaran untuk Kementerian Investasi justru turun.
Bahan karena rasa heran itu, Bahlil meminta agar Komisi VI DPR RI ini memberikan teori baru untuk persoalan tingginya target investasi namun anggaran turun.
"Kalau memang pimpinan dan seluruh bapak ibu anggota DPR punya teori baru, tolong ajarin saya. Bagaimana mungkin target investasi dinaikkan Rp1.850 triliun, anggarannya diturunkan,” kata Bahlil dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI membahas RKP dan RKA Kementerian Investasi, Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6).
"Dari target Rp1.400 triliun 2023 dengan anggaran Rp1,2 triliun lebih, sekarang dinaikkan tapi anggarannya diturunkan menjadi Rp690 triliun lebih. Ini yang membuat saya bingung,” sambungnya.
Lantas, Bahlil menceritakan dirinya ketika sekolah lalu, belum pernah mendengar adanya target yang besar namun tidak imbang dengan fasilitas yang diberikan.
"Saya sejak kecil sudah berdagang, pernah menjadi pengusaha dan pernah menjadi ketua umum Hipmi, belum pernah menemukan teori ini. Ini teori baru ini,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: