Padahal Mardiono terbukti gagal membawa PPP meraih kejayaan di Pemilu 2024. Yang terjadi justru sebaliknya. Suara PPP babak belur.
Koordinator FKKB Muchbari mengaku heran dengan lambannya sikap para senior di PPP. Padahal jika dibandingkan dengan kasus pemberhentian Suharso Monoarfa, kesalahan Mardiono sangat fatal.
Saat pemberhentian Suharso para pimpinan majelis langsung tancap gas. Padahal Suharso saat itu hanya keseleo lidah.
Sementara kepemimpinan Mardiono jelas-jelas membawa PPP ke jurang kehancuran dengan tidak lolos ke parlemen karena perolehan suara nasional tidak sampai 4 persen.
"Kenapa Majelis DPP PPP diam saja, tidak tegas terhadap Mardiono," kata Muchbari dalam keterangannya, Jumat (7/6).
FKKB mencurigai pimpinan Majelis DPP PPP telah dilobi Mardiono agar bersikap lembek meski suara PPP merosot drastis.
Muchbari mengaku merindukan kehadiran sosok seperti almarhum KH Maimoen Zubair yang rela berkorban untuk partai.
"Pimpinan Majelis DPP PPP seperti masuk angin nih tidak berani memecat Mardiono," demikian Muchbari.
BERITA TERKAIT: