Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pimpin Diskusi IPEF 2024, Airlangga Tawarkan Peluang Investasi di Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 06 Juni 2024, 15:59 WIB
Pimpin Diskusi IPEF 2024, Airlangga Tawarkan Peluang Investasi di Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat memimpin diskusi di Singapura/Ist
rmol news logo Pemerintah Indonesia terus mendorong peningkatan investasi infrastruktur dan memanfaatkan momentum kerja sama kawasan dalam pembangunan berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat menjadi panelis dan membuka diskusi Forum IPEF 2024 bertema Building Tomorrow: Sustainable Infrastructure Investment for A Resilient Future, bersama Menteri Perdagangan India, Shri Sunil Barthwal; CEO Temasek Holdings (Private) Limited & Temasek International, Dilhan Pillay; dan Co-Chief Executive Officer, KKR & Co. Inc., Joseph Bae di Singapura, Kamis (6/6).

“Bagi Indonesia, target pendanaan investasi yang dibutuhkan bagi enhanced nationally determined contribution Indonesia mencapai sekitar 281 miliar dolar AS. Terkait dengan pencapaian net zero emission hingga tahun 2060, Indonesia membutuhkan sekitar 1,1 triliun dolar AS,” kata Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, Airlangga juga mengungkap dukungan Indonesia terhadap investasi hijau melalui sejumlah alternatif pembiayaan, seperti green bond, green sukuk, green taxonomy, dan carbon pricing.

Indonesia juga melakukan kerja sama dengan Pemerintah Jepang melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP) dengan pendanaan sebesar 20 miliar dolar AS.

Selain itu, Indonesia juga melakukan kerja sama melalui skema ASEAN Zero Emission Community (AZEC) dengan pendanaan sebesar 500 miliar dolar AS melibatkan proyek-proyek unggulan, seperti proyek geothermal Muara Laboh dengan kapasitas 80MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Legok Nangka dengan kapasitas 35MW-40MW.

“Indonesia juga memberikan dukungan kebijakan bagi Kawasan Ekonomi Khusus dan UU Cipta Kerja,” ujar Menko Airlangga.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia juga menawarkan 21 proyek infrastruktur hijau berkelanjutan sebagai peluang investasi yang potensial dalam rangkaian pertemuan IPEF kali ini, di mana 19 di antaranya merupakan pipeline projects.

“Dua proyek sudah dalam kategori siap, yakni Green Refinery Cilacap dengan nilai sebesar 860 juta dolar AS serta Green Refinery Plaju Sumatera Selatan yang juga bernilai 860 juta dolar AS,” pungkas Ketua Umum Partai Golkar ini. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA