Selain membahas tindak lanjut Pilar II dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), dalam pertemuan tersebut juga diangkat sejumlah isu bilateral antara Indonesia dan AS.
Dalam diskusi di sela Pertemuan Tingkat Menteri IPEF itu, Airlangga juga menyampaikan terima kasih kepada AS atas dukungan terhadap aksesi Indonesia untuk menjadi anggota OECD.
Penguatan kerja sama kedua negara yang saat ini telah terbentuk dalam Comprehensive Strategic Partnership RI-AS juga turut dibahas dalam pertemuan tersebut.
”Indonesia telah mempunyai Kawasan Ekonomi Khusus terkait
data center di Batam dan di-
support oleh grid energi terbarukan. Jadi, kami juga harapkan AS turut mendukung pembangunan
data center dan jaringan kabel serat optik yang sedang berlangsung di Indonesia saat ini,” ujar Menko Airlangga.
Ketua Umum Partai Golkar ini juga menyampaikan berbagai peluang terkait investasi energi baru dan terbarukan di Indonesia, termasuk
carbon capture and storage, solar panel, dan
geothermal.
”Indonesia sangat terbuka bagi perusahaan AS di bidang energi untuk beroperasi di Indonesia. Kami akan mengusulkan 19 proyek infrastruktur yang berfokus pada sektor energi, dan kami menantikan investasi dari Amerika Serikat,” kata Airlangga.
Menyambut Airlangga, Gina menyampaikan dukungannya dan akan dilakukan melalui skema IPEF. Menurutnya, banyak perusahaan yang ingin mengembangkan
data center di Indonesia. Hal ini perlu didukung dengan kemudahan perizinan berusaha.
Menutup pertemuan tersebut, Menko Airlangga mengajak Pemerintah AS melanjutkan tekad dan komitmen melalui kerja sama komprehensif di kawasan IndoPasifik dan meningkatkan resiliensi perekonomian di kawasan.
Sejumlah pejabat turut mendampingi Airlangga dalam lawatan tersebut, di antaranya Duta Besar RI untuk Singapura, Suryopratomo; Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso; Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto; dan beberapa lainnya.
BERITA TERKAIT: