"Kita ini harus saling mengasihi, mengayomi satu sama lain. Becak listrik ini ditujukan untuk meringankan gowesan. Ada kritik misalnya kok kudune tukang becak. Saya juga maunya memberi yang lebih baik lagi. Tapi yang bisa kita lakukan di tahun ini meringankan
ontelan njenengan," ucap Sudaryono, Sabtu (11/5).
"Mugi-mugi semua becaknya bermanfaat dengan baik nggih, dan juga diparingi sehat, panjang umur, becak barokah," tambahnya.
Pria yang akrab disapa Mas Dar itu menjelaskan, ini merupakan kelanjutan dari program Becak Listrik Prabowo (Cakpro) yang sudah dimulai sejak tahun lalu. Di mana hingga hari ini sudah terdistribusi sebanyak 500 unit becak listrik yang seluruhnya merupakan karya anak bangsa.
“Becak listrik tidak hanya di Jateng, ada juga di Surabaya, Madiun, Palembang, Semarang, Solo. Tempat di mana ada banyak tukang becak, kita data. Yang kita bantu adalah abang becak yang usianya di atas 65 tahun,” jelas Mas Dar.
Tidak hanya becak listrik, pihaknya juga membuat gerakan antipikulan.
"Kalau ada orang yang jualan masih dipikul, lapor ke relawan Sadar (Sahabat Mas Dar), nanti kita bantu dengan gerobak. Karena mikul itu berat. Ini yang baru bisa kita berikan, semoga ke depan bisa lebih banyak lagi. Ingat, negara kita kaya. Maka tidak seharusnya rakyatnya susah," ujar Sudaryono.
Di kesempatan yang sama, pengayuh becak asal Desa Kalibeji Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen, Sujarwo, tak kuasa menahan tangis saat terpilih menjadi salah satu penerima becak listrik.
Sambil menangis haru pria paruh baya itu bahkan sempat memeluk Sudaryono hingga topi lusuh yang dikenakannya terlepas dari kepala. Ia juga berjanji akan menggunakan hadiah berharga tersebut sebaik-baiknya untuk menafkahi keluarganya.
"Terima kasih ya Allah. Terima kasih Mas Sudaryono. Kalau ada apa-apa Mas Dar langsung
action. Kita bukan baru kali ini saja ya. Mas Dar kalau ada apa-apa selalu membantu," kata Sujarwo.
BERITA TERKAIT: