Prabowo sepertinya memberi sinyal tidak akan merangkul partai yang dinakhodai Ahmad Syaikhu untuk bergabung di kabinetnya kelak.
Demikian analisa Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu, Sabtu (27/4).
“Tanda-tandanya Prabowo belum sreg dengan PKS. Persisnya nolak,” kata Adi.
Menurut Adi, jika Prabowo cocok dan bakal mengajak PKS untuk gabung ke koalisi pemerintahannya kelak, pasti akan menghadiri acara Halal Bihalal PKS.
Pasalnya, dalam beberapa kesempatan Prabowo menghadiri undangan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) maupun Partai Nasdem.
“Kalau Prabowo menerima pks pastinya hadir. Ke undangan PKB saja hadir. Ke Nasdem juga hadir, yang itu artinya Prabowo dengan PKB dan Nasdem punya suasana hati sama,” kata Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar acara Halal Bihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4) dan dihadiri sejumlah ketua umum partai.
Beberapa tokoh yang hadir antara lain, Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, termasuk kontestan Pilpres 2024, Anies Baswedan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS, Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, PKS juga mengundang Ketua Umum Gerindra yang juga presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto serta Gibran Rakabuming Raka.
Namun pasangan yang sudah ditetapkan KPU RI sebagai presiden dan wakil presiden terpilih ini tidak hadir.
"Pak Prabowo sudah menyatakan ada acara keluarga seperti ini di rumahnya. Jadi dia minta izin (tidak hadir)," kata Aboe Bakar.
BERITA TERKAIT: