Harapan itu disampaikan Rektor Universitas Paramadina, Prof Didik J Rachbini, menyikapi kondisi terkini ekonomi global, menyusul meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Menurutnya, mitigasi kebijakan perlu dilakukan pemerintah baru Indonesia, karena sulit menemukan kata damai pada konflik di Timur Tengah, dan pasti berdampak buruk, baik bagi ekonomi global maupun nasional.
"Bagi presiden yang baru terpilih, kondisi tidak pasti ini bisa dan akan membuat berantakan dalam menjalankan kebijakan ekonomi, sekaligus menambah beban baru bagi masyarakat," katanya, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (18/4).
Sebab itu dia menyarankan pemerintahan baru tidak perlu muluk-muluk menjalankan kebijakan kurang penting. Harus fokus pada ketahanan daya beli masyarakat.
"Sasaran pertumbuhan ekonomi yang tinggi, juga angan-angan dalam kampanye, lupakan saja, fokus pada daya tahan masyarakat, daya beli, menahan agar tidak terjadi memicu pengangguran," ucapnya.
Dia juga meminta presiden baru mampu menjaga stabilitas harga pangan, dan harus jadi prioritas.
"Kebijakan menjaga inflasi dan harga-harga kebutuhan pokok merupakan kebijakan utama untuk melindungi golongan bawah yang rentan," tutupnya.
BERITA TERKAIT: