Meski sebelumnya PDIP telah menjadi bagian dari pemerintahan, namun pada pemilihan kali ini dinamika politik telah menghasilkan konfigurasi berbeda.
Menurut Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, sulit bagi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menerima rekonsiliasi Prabowo, selagi Joko Widodo (Jokowi) masih intervensi Prabowo-Gibran.
"Sulit bagi Megawati dan PDIP menerima manuver Prabowo dan Jokowi pada Pilpres 2024," kata Andi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (31/3).
"Sepertinya Megawati dan PDIP akan memposisikan diri sebagai oposisi, sama ketika masa pemerintahan SBY dulu," sambung analis politik Universitas Nasional itu.
Meski terdapat perbedaan cara pandang, politik seringkali tentang bagaimana mencapai kesepakatan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Karena itu, wajar bagi PDIP untuk mempertimbangkan opsi tersebut dengan cermat, terutama menghadapi politik yang terus berubah di Indonesia.
BERITA TERKAIT: