Raker dipimpin langsung Ketua Komisi II, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/3).
"Rapat ini sengaja kita adakan untuk membicarakan evaluasi tahapan Pemilu tahun 2024, yang kemarin sudah kita laksanakan pada tanggal 14 Februari 2024," ujar Doli saat membuka Raker.
Berdasarkan pantauan
Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, tampak hadir Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Hasyim Asyari, bersama Anggota KPU RI seperti Idham Holik, Mochammad Afifuddin, Yulianto Sudrajat, dan Parsadaan Harahap.
Selain itu, juga hadir Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia (DKPP RI) Heddy Lugito, hingga Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Doli menilai, pelaksanaan Pemilu 2024 masih menyisakan tahapan sengketa atau Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK). Meskipun secara garis besar dia memandang telah berhasil dilaksanakan penyelenggara pemilu dengan baik.
"Kita ketahui seluruh tahapan sampai 20 Maret kemarin itu juga merupakan hasil rapat-rapat kita 2-3 tahun lalu. Kita semuanya punya kepentingan untuk mensukseskan tahapan yang sudah kita jalankan," katanya.
"Secara umum, dari segi tahapan kita bisa menyatakan bahwa teman-teman penyelenggara pemilu sudah bisa melaksanakan seluruh rancangan tahapan pemilu itu dengan baik sampai 20 Maret kemarin," sambung Doli.
Lebih lanjut, politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu menegaskan, Raker yang digelar bersama penyelenggara pemilu adalah untuk melihat lebih detail terkait pelaksanaan seluruh tahapan Pemilu 2024. Mengingat ada masukan dari berbagai elemen masyarakat yang mesti dipertimbangkan untuk perbaikan ke depan.
"Tentu kita punya kepentingan untuk bisa melihat lebih detail pelaksanaan pemilu kemarin. Mungkin ada dari kita semua, termasuk rakyat Indonesia banyak memberikan masukan ke kita, bahwa ada hal-hal yang perlu dievaluasi dan dikoreksi," tuturnya.
"Dan ini, diorientasikan agar pada masa-masa akan datang pemilu kita semakin berkualitas. Oleh karena rapat ini adalah rapat yang kita mulai membicarakan tentang apa hal-hal yang perlu dikoreksi," demikian Ahmad Doli Kurnia.
BERITA TERKAIT: