Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan, sejumlah Caleg yang diduga kerap mengkritisi sikap politik Jokowi (mengalami kehilangan suara). Namun partainya tidak tinggal diam dan akan membela.
Menurut keterangan Hasto yang dikutip Jumat (22/3), dugaan itu akan dibuktikan lewat gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Secara empiris memang itu betul, tapi harus dibuktikan, dan kami akan berjuang membela kader-kader yang selama ini kritis dalam menjalankan tugas demokrasinya, termasuk Ibu Endah, Ketua DPC PDI Perjuangan di Gunung Kidul,” tegas Hasto, di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat.
Politisi asal Yogyakarta itu juga mengatakan, salah satu bukti empiris adanya operasi politik menjegal Caleg PDI Perjuangan tidak hanya dialami Ribka Tjiptaning, tetapi juga Ketua DPC PDIP di Gunung Kidul, Yogyakarta, Endah Subekti Kuntariningsih.
“Pada Pemilu 2019 dia (Endah) dapat suara terbanyak, tiba-tiba ada operasi yang dilakukan sistematik, karena di menentang upaya menurunkan bendera-bendera partai saat Jokowi datang ke Gunung Kidul,” katanya.
“Ada upaya operasi politik menyingkirkan kader-kader PDI Perjuangan yang kritis,” sambungnya.
Hasto juga mengingatkan, jika DPR hanya diisi legislator yang tunduk pada kekuasaan, hal itu akan membahayakan keberlangsungan demokrasi di Indonesia.
“Ketika DPR hanya diisi mereka-mereka yang sekadar tunduk pada kekuatan intimidasi yang nantinya semakin represif, maka itu bahaya bagi demokrasi kita,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: