Menurut Mentan Amran saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (13/3), kenaikan tersebut terjadi sebagai bentuk untuk menolong para peternak sebagai penghasilan tambahan selama Ramadan dan saat lebaran besok. Apalagi mengingat para peternak tak punya Tunjangan Hari Raya alias THR tiap lebaran.
"Jangan begitu dong. Mungkin Pak Mentan dari sisi kementerian begitu, tapi kalau dari sisi saya selaku wakil rakyat kurang tepat," kata Ketua Komisi IV DPR RI Sudin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (14/3).
Sudin mengurai jika persediaan daging melonjak seharusnya harga di pasaran rendah. Bukan malah menaikkan harga yang tinggi dan memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan besar.
"Kita hitung gini, kalau barang banyak harga naik nggak? Barang sedikit naik nggak? Kalau barangnya banyak mencukupi pasti nggak naik," kata Sudin.
"Kalau kita ke Lampung, beli duren, harganya murah karena banyak barangnya. Kalau sedikit pasti mahal," sambungnya.
Disinggung mengenai relevansi pernyataan Mentan Andi Amran antara harga tinggi dan pemberian THR kepada peternak.
"Bukan nggak relevan, mungkin menurut beliau biasa. Tapi dari sisi kami selaku wakil rakyat, naik jangan ketinggian lah. Harga telur ayam Rp25 ribu, sekarang Rp31 ribu," tutup Sudin.
BERITA TERKAIT: