Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Minim Oposisi, Banyak Parpol Pragmatis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Kamis, 07 Maret 2024, 18:58 WIB
Minim Oposisi, Banyak Parpol Pragmatis
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla/Ist
rmol news logo Mayoritas partai politik (Parpol) di Indonesia masih bersifat pragmatis alias bersikap praktis demi mencapai tujuan jangka pendek.

Pernyataan itu dikemukakan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, pada diskusi FISIP UI Election Talk #4 bertajuk "Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi?" di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis (7/3).

"Banyak partai pragmatis, termasuk partai saya, Golkar," kata JK dalam pidatonya.

Dia pun bercerita saat maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004, yang tidak didukung Golkar.

Partai berlambang pohon beringin itu memilih mendukung Wiranto-Salahuddin Wahid. Namun saat pasangan SBY-JK menang, Golkar pun merapat jadi Parpol pendukung pemerintah.

"Jadi waktu itu saya jalan sendiri. Tapi begitu kami menang, bergabunglah Golkar itu, tapi itu biasa saja di politik," tambahnya.

JK juga menyinggung soal minimnya Parpol oposisi, karena lebih mudah mewujudkan visi misinya jika berada dalam kekuasaan.

"Oposisi itu kecelakaan. Karena tidak menang, maka jadi oposisi," kata politisi senior partai Golkar itu.rmol news logo article
EDITOR: ACHMAD RIZAL

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA